Pelantikan Penegak Bantara Pramuka SMKN Ngadirojo: Pehuh Haru Dihadiri Orang Tua

Dewan Ambalan Bima Sakti Dewi Arimbi,Gudep 11.117-118 Pangkalan Pramuka SMKN Ngadirojo kembali menunjukkan eksistensinya dikepramukaan. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan upacara pelantikan Pramuka Penengak Bantara, Jumat (21/02/2025) sore di lapangan sekolah SMKN Ngadirojo.

Pelantikan tersebut melibatkan 370 orang anggota Bantara yang akan dilantik. Kegiatan ini menjadi salah satu momentum terlahirnya pramuka penegak bantara yang berkarakter untuk mengembangkan dan memajukan pramuka di SMKN Ngadirojo. Untuk dapat mengikuti pelantikan ini, sebelumnya semua siswa telah menyelesaikan serangkaian ujian yang termuat dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara.

Pembina Pramuka SMKN Ngadiroo, Kak Heri Prasetyo, S.Pi., secara simbolis menyematkan eveolet tanda kecakapan umum Penegak Bantara di bahu perwakilan dari Bantara Putra (Fhanky Ahmadany) dan Bantara Putri (Meldha Nur Cahyanti) didampingi oleh masing-masing orang tua. Setelahnya diikuti oleh seluruh orang tua siswa.

Dalam sambutannya, Kak Heri berharap bahwa dengan pramuka dapat membentuk pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan, disiplin, berjiwa patriot, sehat jasmani dan rohani serta berjiwa pancasila dan patuh kepada NKRI.

“Membentuk pribadi yang; satu, memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani. Dua, menjadi warga negara yang berjiwa pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatan Republik Indonesia serta menjadikan masyarakat yang baik dan berguna yang dapat membangun diri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara serta memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan”, jelas Kak Heri.

Setelah penyematan eveolet, selanjutnya prosesi siraman. Siraman dari air sumber dan bunga. Hal itu bermakna bahwa kita berasal dari tempat yang berbeda-beda kemudian disatukan sehingga memiliki rasa persatuan dan agar adik-adik selalu berfikir, bersikap dan bertindak dengan baik.

“Makna penyiraman dari berbagai sumber mata air domisili adik-adik yang dijadikan satu dan juga penyiraman dengan air tersebut agar adik-adik selalu berprasangka, bersikap, dan berucap yang baik”, jelas Kak Mefi.

Setelah itu, adik-adik terlantik dan kakak-kakak Bantara serta Kakak Pembina melakukan foto bersama. Selanjutnya, adik-adik bantara terlantik dan oang tua disilakan untuk duduk di aula sekolah dengan berhadap-hadapan dan diiringi renungan dari Kak Samsul tentang pengorbanan orang tua mulai kita belum lahir sampai sekarang ini, serta tanda bakti anak kepada kedua orang tua. Setelah itu, melakukan supa-menyuap oleh orang tua kepada anak sebanyak tiga kali, begitu sebaliknya. Prosesi ini dikenal dengan nama “Kembul Bujana” yang memilki arti bahwa kasih sayang dari orang tua tidak ada batasnya sampai kapanpun, mulai dari masih dalam kandungan hingga saat ini.

“Makna suap-suapan dikenal dengan Kembul Bujana, dimana adik-adik harus selalu ingat kasih sayang orang tua tak terbatas mulai dari masih dalam kandungan sampai hari ini”, jelas Kak Mefi.

Tentunya moment tersebut sangat mengharukan sekaligus membahagiakan bagi anak dan orang tua serta kakak pembina. Orang tua akan selalu menjadi kebanggaan bagi putra dan putrinya, begitupun sebaliknya.